Artikel Pertanian

Kuliner Sunda

Sabtu, 23 Februari 2013

Harga gabah dan nasib petani pedesaan


Padi menguning. Musim panen adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh petani pemilik sawah maupun buruh sawah. Karena jerih payah mereka dari mulai musim tanam, akan ditentukan. Apakah padi yang dihasilkan itu telah sesuai yang diinginkan atau malah jauh dari harapan.

Hal ini dikarenakan selama musim tanam telah banyak uang yang harus dikeluarkan baik itu untuk upah pekerja maupun pembelian pupuk. Jadi jika gabah yang dihasilkan sedikit tentu petani akan rugi.

Musim panen adalah musim dimana banyak orang-orang yang mencari pekerjaan, baik itu untuk jasa angkut dari sawah ke jalan, atau jasa Gacong. Gacong merupakan istilah dari memanen atau memetik padi di sawah orang lain. Dimana mereka akan diberi upah berdasarkan jumlah gabah yang berhasil didapat.

Setiap kampung memiliki pengupahan sendiri, ada yang 1:9, 1,5:9. artinya setiap 9 Kg gabah yang berhasil didapat akan diberikan upah gabah sebanyak 1-1,5 Kg. Namun ada juga yang menggunakan sistim bagi hasil. Hasil selama satu hari penuh dari para buruh tani ini biasanya tidak lebih dari 50 Kg, dan itu tidak hanya dari satu pemilik sawah, bisa 2 atau 3. Itu artinya jika di tempat satu telah selesai mereka akan mencari tempat lain yang membutuhkan jasa mereka.

Para buruh tani ini biasanya akan bekerja memetik padi pada sore dan pagi hari. Sorenya untuk memotong batang padi dan paginya untuk merontokan padi atau ngagebug. Adapula yang pagi hari memotong dan sekaligus di rontokan. Alat yang digunakan biasanya berupa, arit dan saron/perontok. Saron merupakan alat untuk memisahkan padi dari batangnya dengan cara di pukulkan.

Beralih pada harga gabah, biasanya para tengkulak/pengepul padi dimusim panen seperti ini membeli padi dengan harga yang murah. Itulah sebabnya para petani yang memiliki tempat penyimpanan biasanya disimpan dulu baru ketika mereka membutuhkan uang dan harga sedang bagus akan dijual ke pengepul.

Harga per Kwintal padi di musim panen seperti ini tidak lebih dari 350.000/Kwintal. Dan itu merupakan harga yang sudah bagus untuk ukuran harga dimusim panen. Hal ini mungkin disebabkan didaerah lain tidak sedang panen padi atau sedang mengalami kekeringan bahkan kebanjiran.

Jika hal ini terus berlangsung, maka petanilah yang akan dirugikan. Perlu suatu sistem yang bener-benar bisa mengatur harga padi dipasaran. dan hal ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah sebagai jembatan dari ekonomi.

Tag; gabah, petani, musim panen, sawah
.
Bagikan Artikel ini:
Komentar
0 Komentar


Posting Komentar